Di Desa Jatijajar, ketiga remaja, Adi, Saman, dan Ayu, terjebak dalam alur waktu yang gelap di tengah kesederhanaan kehidupan pedesaan. Mereka harus berhadapan dengan tantangan sehari-hari di ladang dan di sekolah, namun ketidaksetujuan terhadap otoritas, terutama Bu Woro, guru mereka yang keras, menimbulkan kekacauan yang tak terduga.

Suatu hari, dalam kilatan amarah, Adi dan Saman mengucapkan sumpah tragis yang terdengar bersamaan dengan kumandang adzan Maghrib. Tak disangka, sumpah itu menjadi awal dari malapetaka yang mengerikan. Bu Woro meninggal dengan cara yang misterius, memicu serangkaian peristiwa mistis yang menghantui Adi dan Saman.

Makhluk halus menyerupai Bu Woro muncul untuk menghantui mereka, mengancam tidak hanya fisik tetapi juga jiwa mereka. Kengerian mencapai puncaknya ketika Saman terjerumus dalam aksi kekerasan yang mengakibatkan kematian tragis, diikuti oleh kematian bunuh diri yang menakutkan.

Ayu menyadari bahwa ada kekuatan gelap yang mengendalikan alur waktu mereka, dan Adi mungkin menjadi korban selanjutnya. Dalam pertarungan melawan kekuatan yang tak kasat mata, Ayu harus menemukan keberanian dan kekuatan untuk mengakhiri teror yang mengancam nyawa Adi dan keharmonisan desa mereka.