Anindita Semesta, seorang desainer grafis yang hidupnya dihiasi dengan warna-warni kesibukan dan pencarian makna. Suatu hari, takdir membawanya bertemu dengan Edison Kartasasmita, seorang arsitek yang membawa kehangatan dalam hidupnya.
Meskipun diawali dengan kesalahpahaman, pertemuan mereka menjadi permulaan dari kisah cinta yang mengalir penuh kehangatan. Dita dan Ed saling melengkapi, menjelajahi dunia dengan mata yang sama.
Namun, di balik gemerlap cinta, terdapat kecemasan dan rasa minder yang menggerogoti Dita. Saat Ed sukses membangun karier arsiteknya, Dita merasa tertekan oleh perbandingan tak adil dalam hubungan mereka.
Namun, takdir memiliki rencana lain. Kecelakaan tragis merenggut nyawa Ed, meninggalkan Dita dalam kepiluan dan rasa bersalah yang mendalam.
Bersamaan dengan proses penyembuhan, Dita menemukan dukungan dalam sosok Ifan Randuwana, sahabatnya yang selalu ada. Mereka berdua membangun kembali kebahagiaan dari puing-puing masa lalu.
Namun, kejutan mengejutkan datang saat Dita menemukan sebuah kacamata revolusioner yang memungkinkannya "bertemu" kembali dengan Ed melalui teknologi Augmented Reality.
Dita terjebak dalam dunia ilusi yang semakin membingungkan antara realitas dan kenangan. Di persimpangan antara masa lalu dan masa depan, Dita harus memilih jalannya sendiri, di mana arahnya hanya dia yang bisa tentukan.