Home Sweet Loan

Mengisahkan perjuangan Kaluna, seorang wanita muda yang terjebak dalam kondisi rumah yang sesak dan penuh dengan keluarganya, ayah, ibu, serta kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga.

Rumah itu tidak pernah tenang, selalu berantakan, dan terasa sempit, menjadi simbol dari tekanan hidup yang dihadapinya. Kaluna, yang menjadi tulang punggung keluarga, harus mengisi token listrik, mengurus pekerjaan rumah tangga, serta menanggung beban finansial, meskipun dirinya sudah lelah setelah bekerja seharian.

Di tengah rutinitas yang melelahkan, adegan emosional saat Kaluna pulang kerja diiringi lagu "Kembali Pulang" karya Suara Kayu dan Feby Putri, memperlihatkan rasa lelah para pekerja yang berjuang keras untuk bertahan.

Namun, setibanya di rumah, kekecewaan semakin terasa dengan kondisi rumah yang sumpek, membuat Kaluna tidak memiliki ruang pribadi untuk beristirahat.

Film ini juga menyentuh isu generasi sandwich, di mana Kaluna harus mengorbankan impian pribadinya, termasuk keinginannya untuk memiliki rumah sendiri, demi membantu keluarganya.

Meski sempat terbersit harapan melalui program Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat), realitas gaji yang pas-pasan dan harga rumah yang terus melambung membuat mimpi Kaluna untuk memiliki rumah sendiri semakin sulit diraih. "Home Sweet Loan" secara jujur menggambarkan tekanan finansial dan emosional yang dihadapi oleh generasi muda dalam kehidupan modern.